Selasa, 04 Maret 2008

While I was Sleeping Part II (hal 12- 16)

Artikel ini masih bercerita tentang hal yang sama, yakni perjalanan Friedman ke India. Yang menjadi unik dalam artikel ini adalah dialog yang dilakukan Friedman dengan dua orang temannya, yang kesemuanya memiliki inti yang sama, yakni munculnya jasa dan tenaga outsourcing di dunia kini.

Teman pertama yang membuka wawasan Friedman tentang adanya tenaga outsoucing adalah Jaithirth “Jerry” Rao. Rao adalah kenalan Friedman di Bangalore, India. Awal mulanya, Friedman bertemu Rao di sebuah hotel di Bangalore. Ketika itu, Rao menawarkan untuk membantu Friedman membayar pajak penghasilan dan kebutuhan keuangan lain yang ia butuhkan dari Bagalore. Mulanya, Friedman menolak. Ia menyatakan, ia telah memiliki akuntan sendiri di Chicago, Amerika Serikat, yang mengurusi hal tersebut. Meskipun Friedman menolak, ternyata penolakan Friedman tersebut membuka sebuah wawasan baru untuk dirinya.

Meski Friedman menolak, Rao bercerita banyak dengan Friedman tentang apa yang ia tawarkan. Rao menceritakan kalau dirinya memiliki sebuah perusahaan dimana perusahaan ini memiliki tim yang terdiri dari akuntan yang ada di India, yang mampu menjadi tenaga kerja dari luar (outsource), yang bekerja untuk semua bentuk pelayanan yang terkait dengan akuntansi di tiap negara bagian dan pemerintahan federal di Amerika. Dengan melalui perusahaannya, yang memanfaatkan jasa outsource, proses yang terkait dengan pembanyaran pajak penghasilan mampu dilakukan dengan lebih murah dan cepat tanpa mengabaikan standar formal yang ada.

Menurut Rao, hal ini bisa dilakukan meski akuntan resmi yang berada di Amerika memilih tidak membeberkan nama klien yang ia tangani. Caranya adalah tenaga outsource yang berada di India, menerima informasi dari akuntan yang berada di Amerika dengan pasword tertentu. Lalu melalui itu, akuntan outsource yang ada di India hanya melengkapi pembayaran pajak penghasilan tersebut, meski tanpa data pemilik pajak itu.

Rao menyadari, semua data yang ada di Amerika dilengkapi dengan pengaturan sistem kerahasiaan. Jadi menurutnya, proteksi data dan penjagaan akan kerahasian klien merupakan hal utama yang djunjung perusahaannya. Memang, akuntan di India bisa saja melihat data di layar komputer tempat ia mengerjakan tugasnya, namun, ia tidak akan bisa men-download ataupun mencetak data tersebut. Hal ini akibat perusahaan Rao telah membuat progrm yang tidak mengizinkan itu terjadi. Bahkan, outsource akuntan tersebut bahkan tidak diperkenankan mencatat bahkan memiliki kertas ataupun alat tulis di ruangan mereka ketika mereka bekerja. Menurut Rao, pekerjaan seperti tenaga outsourcing ini kini memang tengah menjadi pekerjaan primadona di India. Dari tahun ke tahun, ia menyatakan jumlahnya terus menerus meningkat.

Penjelasan Rao yang panjang ini, ternyata membawa pertanyaan sendiri dari Friedman. Friedman bahkan menanyakan Rao bagaimana hal tersebut terjadi padahal, kasarnya, India bahkan tak lebih maju dari Amerika?

Menurut Rao memang teknologi di negaranya tidak semaju di Amerika. Akan tetapi, ia percaya bahwa sepuluh tahun lagi teknologi yang ada di Amerika sekarang pasti bisa akan berlaku d negaranya. Rao tahu kalau akan sulit menyamai negara Amerika. Rao tahu teknologi Amerika pasti akan selalu lebih jauh maju dibanding India. Namun Rao percaya teknologi yang ada di negaranya pasti akan bisa atau setidaknya berada dibawah sedikit dari Amerika. Rao berpendapat, bak bacaan yang sering ditemukan dalam buku ekonomi dasar: barang memang diperdagangkan, tetapi, pelayanan dikonsumsi dan diproduksi di tempat yang sama. Meski mereka bukanlah pengekspor barang tersebut. Akan tetapi kini orang-orang dinegaranya semakin dekat dengan pengekspor tersebut.

Teman kedua Rao adalah seorang profesor dari Johns Hopkins University, Bill Brody. Berbeda dengan pertemuannya dengan Rao yang bertatap muka secara langsung, Bill menceritakan tentang manfat tenaga outsource via surat yang ia kirim. Dalam suratnya, ia menyatakan ia sedang memberi ceramah di kuliahnya tentng radiologist. Menurutnya, sekarang radiologist begitu terbantu dengan adanya tenaga radiologist outsource yang ada di India dan Australia. Ia menyatakan, dengan tenaga radiologist outsource ini, pekerjaan bisa dilakukan 24 jam (pagihari merupakan bagian radiologist Amerika, malam hari adalah pekerjaan radiologist India dan Australia).

Tidak ada komentar: